Jumat, 25 Mei 2012

KETERKAITAN DUNIA INDUSTRI (DEMO BURUH) DENGAN ISU KENAIKAN BBM

desas desus yang dikabarkan tentang kenaikan BBM bersubsidi yang di isukan sebesar Rp 6000,- dengan selisih dari harga awal sebesar Rp 1500,- membuat masyarakat resah, terutama masyarakat yang tergolong kurang mampu. hal kenaikan BBM bersubsidi ini pun tidak hanya di keluhkan oleh pihak yang berkendaraan saja tetapi di keluhkan oleh semua kalangan dari kalangan yang mempunyai dan mengendarai sendiri kendaraannya sampai kalangan yang menggunakan jasa transportasi umum. BBM bersubsidi belum di naikan hanya baru beredar isu saja, tetapi sudah mempengaruhi harga-harga, seperti harga barang-barang yang ada dipasar dan sebagian tarif angkutan umum. kenaikan tersebut memicu demo besar-besaran yang dilakukan oleh mahasiswa. banyak kalangan mahasiswa yang melakukan demo menolak kenaikan BBM bersubsidi, yang berakhir pada tingkat anarkis yang terjadi antara mahasiswa yang berdemo dengan kalangan inflansi-inflansi terkait maupun dengan oknum-oknum yang menjaga agar demo tidak menjadi anarkis. tetapi ujung-ujungnya demo tetap anarkis. demo yang dilakukan mahasiswa yang tujuannya adalah menolak kenaikan BBM, tetapi demo ini menjadi kesalahan karena menimbulkan keresahan pada sejumlah masyarakat, apalagi pekerja, yang setiap harinya harus bekerja dan melalui perjalanan yang sebagian besar jalan yang dituju untuk menuju tempat kerja mereka sedang terjadi demo besar-besaran sehingga jalannan tersbut macet maupun ditutup karena demo yang terjadi. pekerja pun dalam menanggapi kenaikan BBM ini merasakan ketar-ketir akan PHK yang mungkin terjadi jika BBM benar-benar naik. tetapi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar menjamin tidak akan ada pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap pekerja/buruh akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada 1 April mendatang. Terkait hal ini, Kemenakertrans sudah melakukan pertemuan dan koordinasi dengan perwakilan dunia usaha, seperti Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. “Konsolidasi dan koordinasi terkait dengan rencana kenaikan harga BBM sudah dilakukan. Para pengusaha melalui Apindo dan Kadin Indonesia menegaskan tidak akan melakukan PHK,” katanya usai pertemuan dengan kalangan serikat pekerja/buruh di kantor Kemenakertrans, Jakarta, Rabu (21/3).